pertumbuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat terus meningkat. Sehingga pertumbuhan ini akan membuat kebutuhan akan pasokan BBM meningkat. Oleh karena itu, untuk mengurangi kebutuhan BBM, maka kendaraan listrik harus diperbanyak.
Pertumbuhan kendaraan berbahan bakarBBM kecenderungannya naik terus, informasi dari Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), total kendaraan roda dua berbahan bakar BBM itu ada 120 juta unit dan itu kecenderungannya naik terus 4--5% per tahun serta mobil BBM ada 20 juta lebih itu akan terus juga naik "kata Menteri ESDM Arifin Tasrif "dikutip dari keterangan resminya.
Sumur BBM sudah tua
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan lifting migas nasional yang justru terus mengalami penurunan, karena usia sumur yang sudah tua. Sehingga saat permintaan BBM semakin tinggi, maka impor BBM semakin banyak, subsidi semakin besar.
Keunggulan dan keuntungan kendaraan listrik
Menurut Arifin, program konversi kendaraan listrik yang dilakukan Kementerian ESDM memiliki beberapa keuntungan atau keunggulan baik dari sisi biaya bahan bakar dan pergantian oli maupun emisi karbondioksida (CO2).
Tarjet 2060 NZE
Hasil percobaan konversi motor listrik di atas 10 tahun yang dilakukan ESDM menunjukkan bukti pengurangan biaya yang signifikan. Jika menggunakan bahan bakar BBM untuk 30 KM akan menghabiskan BBM 1 liter. Misalnya, Pertalite dengan harga Rp10.000, tetapi jika diganti dengan motor listrik hanya memerlukan daya listrik 1 Kilowatt yang harganya Rp1.600. Jangan lupa juga motor BBM setiap tahun harus ganti oli itu kurang lebih Rp2 sampai Rp2.5 juta per tahun, dengan motor listrik hal itu tidak ada lagi," kata Arifin.
Selain penghematan dan keuntungan lain adalah penurunan emisi CO2 yang tentunya sejalan dengan target (NZE) pada 2060. Jika 140 juta unit seluruh kendaraannya diganti dengan listrik, maka dapat mengurangi emisi 100 juta ton CO2 setiap tahun. “Target kita 2060 emisi kita bisa nol, kita bisa pakai semua potensi energi baru yang ada di seluruh Indonesia," ujar Arifin.Program motor listrik ini diyakini akan menimbulkan efek berganda di sektor lainnya, seperti manufaktur hingga pertumbuhan bengkel-bengkel motor listrik. Arifin yakin, jika motor listrik sudah banyak maka kegiatan ekonomi juga akan meningkat, mulai dari bengkel pabrik-pabrik yang membuat komponen motor listrik akan bergerak dan ini produksi Indonesia.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, salah satu faktor pendorong bagi masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik adalah bahan bakar yang ramah lingkungan. “Energi yang lebih bersih, penghematan 75% per hari untuk pengeluaran bahan bakar, dan untuk negara akan mengurangi besaran subsidi (BBM)," kata Budi
Post a Comment
Post a Comment